Sabtu, 11 Juni 2016

Ini yg Berlangsung Seandainya pola hidup Kita Terlampaui Bersih


Orang di era modis terpapar lebih sedikit mikroba dibanding para pendahulunya. Bukan cuma system sanitasi yg baik, akses kepada air bersih, & beraneka product sabun antibakteri, menciptakan kita hidup amat sangat bersih.

Biarpun demikian, menurut hipotesa kebersihan (hygiene hypothesis) terlampaui higienis justru bakal mengubah bakteri yg tinggal di badan kita. Akibatnya, kita serta lebih rentan alergi, asma, & penyakit yg berkenaan dgn system imun.

Hipotesa tersebut dibuktikan dalam penelitian paling baru yg dimuat di jurnal Cell.

Baca juga : Pelajari Kiat Menurunkan Berat Tubuh Dengan Garciana Cambogia

Menurut hipotesa kebersihan, lingkungan dimana bayi dibesarkan & paparan mikroba di awal kehidupannya, berpengaruh akbar kepada jenis kuman yg hidup alami di tubuhnya. Mikroba itu nantinya berpengaruh terhadap risiko penyakit di hari depan.

Ilmuwan dari Broad Institute of MIT & Harvard menemukan, bakteri di usus bayi yg lahir di pinggiran Rusia tidak sama dgn bayi yg lahir di kota agung seperti Finlandia & Estonia.

Terhadap bayi yg lahir di Rusia, bakteri yg mendominasi merupakan E.coli atau type bifidobacterium, sementara bayi di Finlandia flora ususnya ialah type Bacteroides. Sementara bayi di Estonia memliki dua type bakteri itu, lantaran pertumbuhan ekonomi di negeri tersebut menciptakan penduduknya bergeser dari pola agraria ke perkotaan.

Perbedaan type bakteri kepada komunitas yg tidak sama ini nyatanya pula terkait bersama tingkat diabetes kategori 1. Tingkat penyakit ini lebih tinggi terhadap bayi-bayi Finlandia & lebih rendah kepada bayi Rusia.

Baca juga : Menjaga Kolestrol Tetap Normal

Bahkan sesudah para ilmuwan memasukkan hal yg berpengaruh terhadap kolonisasi bakteri usus, contohnya pola makan, lingkungan, & ASI, perbedaan mikroba berdasarkan geografi ini berpengaruh paling agung.

"Anak-anak di Rusia hidup dekat bersama peternakan & pertanian, mereka terpapar bermacam kategori mikroba dari tanah & serta hewan," kata Ramnik Xavier, peneliti.

Sementara itu, bayi yg hidup di perkotaan Finlandia yg lingkungannya amat bersih, jarang main-main di tanah. Karenanya, paparan kumannya pasti berlainan.

Penelitian lain menunjukkan, paparan terhadap spesies bakteri yg ada di tanah & lingkungan pedesaan, terkait dgn produksi asam lemak yg mampu melawan patogen penyebab infeksi pernapasan. Bakteri ini pula berpengaruh terhadap metabolisme.

Perbedaan koloni kuman & bakteri ini terhadap hasilnya pun membuahkan system imun yg tidak serupa. Pengaruhnya ialah anak-anak dapat lebih terlindungi, atau justru rentan kepada alergi & ganjalan metabolisme seperti diabetes

Tidak ada komentar:

Posting Komentar